1. Coban Rais dan Petualangan di Hammock Tower
Jika kamu mencari destinasi yang menggabungkan alam dan
adrenalin, Coban Rais jawabannya. Air terjun ini tersembunyi di kawasan
pegunungan Batu, Malang, dan menghadirkan suasana alami yang menyegarkan. Salah
satu daya tarik utamanya adalah Hammock Tower, tumpukan ayunan
bertingkat yang menggantung di antara pepohonan tinggi.
Saya pribadi pernah mengunjunginya saat hujan ringan membasahi jalur tracking. Meski sedikit licin, keindahan alamnya justru terasa lebih dramatis. Dari atas hammock, saya bisa melihat kabut tipis menyelimuti hutan, sambil menikmati udara sejuk khas pegunungan. Ini adalah pengalaman wisata lokal yang tidak mudah dilupakan.
![]() |
Wisata |
2. Kampung Warna-Warni Jodipan: Instagramable dan
Edukatif
Kampung Jodipan tidak hanya menawarkan deretan rumah
warna-warni yang memanjakan mata, tetapi juga kisah tentang transformasi
sosial. Kawasan ini dulunya adalah permukiman kumuh yang kemudian disulap oleh
komunitas mahasiswa dan warga menjadi destinasi wisata populer.
Di akhir pekan, kamu akan melihat banyak pengunjung berfoto
di atas jembatan kaca atau di lorong payung yang terkenal. Bagi saya, yang
paling menarik adalah mural-mural yang menceritakan budaya lokal. Inilah bentuk
Wisata Lokal yang tidak hanya visual, tapi juga punya makna.
🔗 Wisata Lokal
3. Florawisata San Terra: Negeri Bunga di Lereng Gunung
Kalau kamu suka nuansa ala Korea atau Belanda, San Terra
de Laponte menawarkan taman bunga dengan desain internasional. Lokasinya
berada di Pujon, sekitar 30 menit dari pusat kota Batu.
Saya sempat ke sana bersama keluarga dan terkesima dengan miniatur bangunan khas Korea Selatan yang bisa dijadikan latar foto. Bahkan anak-anak bisa bermain di area outbound kecil yang aman. Harga tiket sangat terjangkau, hanya sekitar Rp 25.000 untuk weekday. Sangat worth it!
![]() |
Wisata |
4. Wisata Petik Apel di Kusuma Agrowisata
Salah satu wisata paling khas di Malang adalah petik apel
langsung dari kebun. Di Kusuma Agrowisata, kamu bisa memilih dan memetik
sendiri buah apel Malang yang segar. Rasanya? Lebih manis dan renyah
dibandingkan apel yang dijual di pasar.
Saya merekomendasikan datang pagi hari agar dapat pengalaman
terbaik. Udara segar, kabut masih turun, dan apel yang dipetik langsung terasa
dingin dari pohonnya. Cocok untuk anak-anak dan edukatif juga.
5. Sumber Maron: Mata Air Alami dan Tubing Seru
Ingin wisata air yang segar tanpa harus ke pantai? Sumber
Maron menawarkan kesegaran mata air alami lengkap dengan wahana tubing
menyusuri sungai. Banyak pengunjung lokal yang datang setiap akhir pekan untuk
berenang di kolam utama atau bermain air di sungai kecil.
Ketika saya datang bersama teman-teman, kami mencoba tubing
dan berakhir dengan tawa sepanjang aliran sungai. Arusnya cukup tenang, dan
pemandangan sawah hijau di samping jalur sungai sangat menenangkan. Biaya
tubing hanya Rp 10.000—murah meriah!
6. Lembah Indah Malang: Glamping dengan View Gunung Kawi
Untuk pengalaman menginap yang beda dari hotel biasa, kamu
bisa coba glamping (glamour camping) di Lembah Indah Malang. Tempat ini
menawarkan tenda bergaya resort di tengah lembah hijau.
Saya sempat menginap satu malam dan bangun dengan
pemandangan langsung ke Gunung Kawi yang megah. Ada juga area hidroponik dan
kegiatan berkebun untuk anak-anak. Malamnya, kamu bisa BBQ di depan tenda
dengan udara dingin yang menusuk tulang. Suasana yang tenang benar-benar bikin
rileks.
![]() |
Wisata |
7. Pantai Balekambang: Tanah Lot-nya Jawa Timur
Pantai ini dijuluki Tanah Lot-nya Malang karena
adanya pura di tengah batu karang. Perjalanan menuju pantai cukup jauh, sekitar
dua jam dari pusat kota, tapi sepadan dengan keindahan alamnya.
Saat saya ke sana, air laut sedang surut, sehingga bisa
berjalan kaki hingga ke pura kecil. Sunset di sini luar biasa. Banyak wisatawan
lokal mendirikan tenda atau sekadar piknik bersama keluarga. Pastikan bawa
kamera, karena tiap sudut layak diabadikan.
8. Malang Night Paradise: Taman Lampu dan Dunia Anak
Ingin wisata malam yang seru untuk keluarga? Malang Night
Paradise hadir dengan atraksi lampu-lampu LED yang membentuk terowongan
bunga, dinosaurus animatronik, dan wahana bermain anak.
Saya sempat membawa keponakan saya dan dia sangat antusias
melihat dino besar yang bergerak dan bersuara. Tempat ini cocok untuk semua
usia dan instagramable di setiap sudutnya.
9. Budug Asu: Tracking dan Camping Ala Anak Gunung
Jika kamu suka tantangan, Budug Asu di kaki Gunung
Arjuno layak dicoba. Jalur menuju puncak cukup menantang, tapi pemandangan
sepanjang jalan sangat indah, didominasi hutan pinus dan kebun teh.
Saya dan komunitas hiking sempat camping semalam di atas.
Sunrise dari puncak Budug Asu benar-benar luar biasa, dengan siluet Gunung
Semeru di kejauhan. Tidak banyak orang tahu tempat ini, jadi cocok buat kamu
yang suka suasana sepi dan alami.
10. Wendit Water Park: Kolam Legendaris dengan Kera Liar
Wendit sudah lama dikenal warga Malang, terutama karena
kolam renangnya yang berasal dari mata air alami dan keberadaan kera-kera liar
yang berkeliaran. Meskipun kini ada wahana buatan, kolam aslinya masih
dipertahankan.
Saya sempat ngobrol dengan salah satu pengunjung yang
merupakan warga lokal dan dia mengatakan, “Saya sudah ke sini sejak kecil, dan
sampai sekarang tetap sering ke sini karena airnya menyegarkan dan nuansanya
nggak berubah.” Ini adalah bentuk wisata lokal yang benar-benar melekat di hati
warga.