![]() |
Wisata Lokal |
1. Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul – Menyatu dengan
Alam dan Warga
Desa yang berada di kaki Gunung Api Purba ini menawarkan
pengalaman menyatu dengan alam dan kehidupan masyarakat lokal. Mulai dari
membuat cokelat, menginap di homestay warga, hingga menyusuri embung
Nglanggeran saat sunrise, semua terasa begitu alami.
Saya sempat menginap di homestay milik Pak Slamet, warga
asli desa. Beliau mengajak saya berkeliling kebun kakao sambil bercerita
tentang sejarah letusan purba. Ini bukan liburan biasa—lebih seperti pulang ke
rumah yang lama tak dikunjungi.
2. Kampung Warna-Warni Jodipan, Malang – Kreativitas yang
Menghidupkan Kota
Dulunya kawasan ini hanyalah perkampungan biasa yang padat.
Kini, berkat kolaborasi mahasiswa dan warga, Jodipan menjadi ikon warna-warni
kota Malang. Setiap lorong dipenuhi mural, spot foto unik, dan keramahan warga
yang siap menemani pengunjung.
3. Desa Wae Rebo, Flores – Negeri di Atas Awan
Butuh waktu dan stamina untuk mencapai desa adat ini. Namun
begitu tiba, pemandangan tujuh rumah adat berbentuk kerucut dan kabut yang
mengelilingi bukit terasa seperti mimpi. Wae Rebo adalah salah satu bentuk wisata
lokal Indonesia yang berhasil mempertahankan budaya aslinya tanpa tergerus
modernisasi.
4. Ekowisata Sungai Kapuas, Kalimantan Barat – Menyusuri
Rawa dan Budaya Dayak
Dengan perahu kecil, wisatawan bisa menyusuri Sungai Kapuas
yang membelah Pontianak hingga ke pedalaman. Di sepanjang perjalanan, kamu bisa
mengunjungi rumah betang, melihat upacara adat, atau hanya sekadar berbincang
dengan nelayan lokal.
Salah satu momen paling membekas adalah saat saya singgah di dermaga kecil dan diajak oleh warga untuk mencicipi ikan hasil tangkapan sore itu. Hangat, segar, dan tanpa formalitas apa pun. Di sinilah arti sebenarnya dari keramahan lokal terasa nyata.
![]() |
Wisata Lokal |
5. Pulau Kei, Maluku Tenggara – Surga Tersembunyi dengan
Pasir Sehalus Tepung
Pantai Ngurtafur dan Ngurbloat terkenal dengan pasir putih
selembut tepung dan air sejernih kaca. Belum banyak wisatawan ke sini, dan itu
menjadi kelebihannya. Banyak penduduk setempat yang membuka penginapan rumahan
(homestay) dan siap menjadi pemandu.
6. Bukit Pergasingan, Lombok Timur – Alternatif Rinjani
yang Tak Kalah Memukau
Jika mendaki Rinjani terasa terlalu berat, Bukit Pergasingan
adalah pilihan sempurna. Trek-nya ringan dan pemandangannya luar biasa,
terutama saat sunrise. Banyak komunitas lokal yang mengelola camping ground
dengan konsep ramah lingkungan.
7. Desa Wisata Tenganan, Bali Timur – Wajah Lain dari
Pulau Dewata
Bali tak melulu Kuta atau Seminyak. Di Tenganan, kamu bisa
melihat wajah Bali yang lebih tua dan tenang. Warga desa masih mempraktikkan
adat dan tradisi kuno seperti anyaman tenun gringsing dan ritual nyepi desa.
8. Kampung Bena, Bajawa – Jejak Megalitikum di Tengah
Nusa Tenggara
Terletak di Flores, Kampung Bena adalah kampung megalitikum
yang masih aktif dihuni. Rumah-rumah adat berjajar dengan batu-batu besar
berukir. Para tetua adat ramah dan terbuka kepada siapa pun yang ingin belajar
sejarah mereka.
9. Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah –
Bertemu Orangutan di Habitat Asli
Tanjung Puting adalah rumah bagi orangutan dan berbagai
spesies endemik lainnya. Wisatawan bisa menyewa kapal klotok dan tinggal
beberapa hari di sungai sambil menjelajahi hutan. Pengalaman yang jauh dari
hiruk-pikuk dan sangat menyatu dengan alam.
10. Desa Adat Baduy, Banten – Menyepi dan Belajar dari
Sederhana
Butuh niat dan fisik yang kuat untuk berjalan kaki ke kampung dalam Baduy. Namun di sanalah esensi hidup sederhana dan harmoni dengan alam bisa benar-benar terasa. Tidak ada sinyal, tidak ada listrik, hanya percakapan dan pengalaman spiritual yang tak tergantikan.
![]() |
Wisata Lokal |
11. Bukit Rhema Gereja Ayam, Magelang – Tempat Refleksi
dengan Pemandangan Epik
Bentuknya unik, menyerupai ayam raksasa. Tapi lebih dari
sekadar bentuk, tempat ini menawarkan ketenangan, refleksi, dan pemandangan
Magelang yang spektakuler dari ketinggian. Banyak yang datang bukan hanya untuk
foto, tapi juga untuk mencari ketenangan.
🌿 Penutup yang Tak
Dituliskan
Daripada hanya memburu tempat yang viral di media sosial,
kini semakin banyak pelancong yang mencari wisata lokal Indonesia yang
lebih jujur, alami, dan dekat dengan kehidupan masyarakat. Setiap desa, setiap
sudut, memiliki cerita—dan tugas kita hanyalah mendengarkan dengan hati
terbuka.