![]() |
Wisata Lokal |
1. Kampung Warna-Warni Jodipan, Malang
Kampung yang dulunya kumuh ini kini berubah jadi destinasi
penuh warna dan cerita. Berada tepat di tengah kota Malang, Jodipan menyuguhkan
mural artistik, jembatan kaca, dan spot foto Instagramable yang dikurasi oleh
tangan seniman lokal.
📍 Pengalaman pribadi:
Saat berkunjung pada musim hujan, saya sempat berteduh di salah satu warung
warga. Di sanalah saya merasakan keramahan khas Malang sambil menikmati tahu
petis dan obrolan santai soal sejarah kampung.
2. Danau Kakaban, Kalimantan Timur
Danau Kakaban bukan sekadar danau air payau biasa—ia adalah
rumah bagi ubur-ubur tanpa sengat yang bisa berenang bersama manusia. Letaknya
memang cukup terpencil, tetapi keajaiban yang ditawarkan menjadikannya
pengalaman yang sangat eksklusif.
3. Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur
Desa di atas awan ini masih menjaga bentuk rumah adat
berbentuk kerucut dan hanya bisa dijangkau dengan trekking sekitar 3-4 jam.
Suasana tenang dan langit malam penuh bintang menjadikan Wae Rebo layak disebut
surga tersembunyi.
💬 Kesaksian
pengunjung: “Tidur di dalam rumah adat bersama warga Wae Rebo adalah
pengalaman spiritual. Tidak ada sinyal, tapi saya merasa lebih terkoneksi
dengan diri sendiri,” ujar Eko, backpacker asal Jakarta.
4. Goa Jomblang, Gunung Kidul
Ingin melihat sinar surga yang jatuh dari langit ke perut bumi? Goa Jomblang menawarkan itu semua. Dikenal dengan fenomena "heavenly light", goa vertikal ini cocok bagi pencinta petualangan alam ekstrim.
![]() |
Wisata Lokal |
5. Desa Adat Praijing, Sumba Barat
Kain tenun ikat, rumah panggung beratap jerami, dan ritual
adat menjadi bagian hidup sehari-hari warga Praijing. Jika ingin melihat budaya
Sumba yang masih lestari, desa ini adalah jawabannya.
📸 Saya sempat diajak
masuk ke rumah penduduk setempat dan melihat langsung proses menenun kain ikat.
Keterampilan turun-temurun ini diwariskan dengan penuh cinta dan filosofi
budaya.
6. Pulau Bair, Maluku Tenggara
Dijuluki “Raja Ampat-nya Maluku,” Pulau Bair menawarkan
teluk-teluk kecil berair jernih toska dengan tebing karst menjulang. Pulau ini
belum tersentuh pariwisata massal, sehingga cocok bagi pencari ketenangan.
7. Bukit Pergasingan, Lombok Timur
Alternatif dari Rinjani, Bukit Pergasingan bisa didaki dalam
waktu 2 jam saja. Dari puncaknya, terlihat panorama petak-petak sawah berwarna
seperti lukisan kubisme. Sunrise di sini adalah salah satu yang terbaik di
Nusantara.
8. Desa Wisata Penglipuran, Bali
Penglipuran menawarkan Bali yang jauh dari keramaian Kuta.
Jalan rapi, rumah tradisional, dan budaya yang dijaga ketat menjadikan desa ini
oase ketenangan di pulau Dewata.
🛏️ Pengalaman pribadi:
Saya sempat menginap di salah satu homestay milik warga. Malam itu, suara
jangkrik dan nyanyian alam menjadi latar tidur yang menenangkan. Pagi harinya
saya diajak sarapan nasi sela dan teh hangat di halaman rumah adat.
9. Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah
Rumah bagi orangutan liar dan hutan rawa gambut, Tanjung Puting menawarkan wisata edukatif lewat kapal klotok. Aktivitas memberi makan orangutan dan menyusuri sungai Sekonyer menjadi daya tarik tersendiri.
![]() |
Wisata Lokal |
10. Pantai Mbawana, Sumba Barat Daya
Pantai ini terkenal dengan lengkungan batu besar dan pasir
putihnya yang masih perawan. Akses menuju pantai memang menantang, namun justru
itulah pesona utamanya: keaslian dan ketenangan mutlak.
📌 Tips lokal:
Datanglah saat sore hari untuk menikmati siluet sunset yang jatuh di balik
lengkungan batu—pemandangan yang membuat siapa pun terdiam.
Mengapa Harus Mulai dari Wisata Lokal Indonesia?
Menjelajahi wisata
lokal Indonesia bukan hanya soal hemat biaya atau mendukung UMKM. Ini
juga tentang mencintai rumah sendiri, memahami keragaman budaya, dan
melestarikan alam Indonesia yang luar biasa.
Berbeda dengan wisata internasional, berwisata lokal membuka
ruang untuk koneksi batin yang lebih dalam: dengan tanah air, dengan
masyarakat, dan bahkan dengan diri sendiri.