vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh
Bookmark

Menjelajah IKN Lewat Rasa dan Alam: Wisata Penuh Cerita di Jantung Nusantara

Wisataaja.com - Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan hanya penanda geografis, tapi juga menjadi titik awal perubahan wajah Indonesia. Banyak yang datang untuk sekadar berswafoto di monumen bertuliskan “Nusantara”, tapi pengalaman sesungguhnya dimulai ketika kita melangkah ke destinasi wisata sekitarnya — dari bentangan hutan tropis hingga kearifan lokal Dayak yang masih hidup.

Wisata




🌿 Wisata Alam: Hijau yang Menyambut

1. Hutan Bukit Soeharto

Hamparan hijau ini bukan sekadar paru-paru Kalimantan Timur, tetapi juga menjadi tempat edukasi ekowisata. Di dalam kawasan ini, kamu bisa menemukan Canopy Bridge, jalur titian di atas pohon yang memberikan sensasi berjalan di atas hutan.

“Saya datang pukul 07.00 pagi, udara masih sangat segar. Burung-burung berkicau di sela kanopi, dan saya sempat melihat tupai meloncat dari dahan ke dahan. Kalau kamu suka hiking ringan, ini spot sempurna,” ujar Fina, seorang travel blogger asal Balikpapan.

2. Air Terjun Tembinus

Sekitar 45 menit dari Titik Nol, air terjun ini menyajikan keindahan alami yang belum terlalu ramai dikunjungi. Suara gemuruh air berpadu dengan dedaunan tropis menghadirkan nuansa damai yang sulit ditemukan di kota besar.


🧭 Wisata Budaya: Menyapa Warisan Leluhur

3. Desa Budaya Pampang

Terletak di utara Samarinda, desa ini menjadi tempat terbaik untuk mengenal budaya Dayak Kenyah secara langsung. Setiap hari Minggu, pertunjukan seni dan tari digelar di Lamin Adat.

Saya menyaksikan tarian Ajay yang menggambarkan keharmonisan manusia dan alam. Setelahnya, warga lokal mempersilakan saya mencoba alat musik tradisional Sape’. Mereka juga menawarkan kerajinan tangan seperti manik-manik khas Dayak yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

4. Museum Kayu Tenggarong

Museum unik ini menampilkan ragam jenis kayu Kalimantan dan bagaimana masyarakat lokal memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari—mulai dari arsitektur hingga obat-obatan tradisional.

Wisata

🐾 Wisata Edukasi dan Konservasi

5. Kawasan Konservasi Beruang Madu

Beruang madu (Helarctos malayanus) adalah spesies langka yang dilindungi dan dapat ditemukan di Samboja Lestari. Pusat konservasi ini tidak hanya menyelamatkan satwa, tapi juga mengedukasi pengunjung soal pentingnya pelestarian habitat.

“Anak-anak saya sangat senang saat melihat langsung beruang madu dari jarak aman. Pemandunya menjelaskan tentang pola makan, perilaku, dan bagaimana mereka pernah diselamatkan dari perdagangan ilegal,” cerita Wahyu, pengunjung asal Banjarmasin.

6. Balai Penelitian Mangrove

Terletak di Delta Mahakam, lokasi ini menyajikan pengalaman mengenal ekosistem bakau secara langsung. Pengunjung bisa berperahu menyusuri kanal alami dan melihat bagaimana mangrove menjaga garis pantai dari abrasi.


Wisata Kuliner: Rasa Lokal yang Tertinggal di Lidah

Jangan lewatkan pula kuliner khas sekitar IKN seperti:

  • Nasi Bekepor: nasi gurih khas Kutai yang dimasak dengan rempah-rempah dan ikan asin.
  • Sambal Raja: campuran cabai, terasi, dan sayuran rebus yang kaya rasa.
  • Sate Payau: sate dari daging rusa, tersedia di desa adat tertentu (dengan izin khusus).
  • Kopi Kutai: biji kopi lokal yang kini mulai diekspor ke luar Kalimantan.

Di salah satu kedai kecil dekat Titik Nol, saya duduk bersama warga dan menikmati kopi Kutai sambil mendengar cerita tentang kehidupan sebelum dan sesudah pembangunan IKN. Rasanya bukan sekadar minum kopi—tapi menyerap narasi dari akar rumput Kalimantan.

Wisata

🛤️ Akses dan Rute Menuju Lokasi Wisata

Sebagian besar destinasi bisa dijangkau dari Balikpapan atau Samarinda, lalu lanjut ke wilayah Sepaku (pusat IKN). Gunakan kendaraan pribadi atau sewa mobil karena belum ada transportasi umum terpadu ke semua titik. Berikut contoh rutenya:

Destinasi

Akses dari IKN

Estimasi Waktu

Hutan Bukit Soeharto

20 km

30 menit

Desa Adat Pampang

70 km

1.5 jam

Air Terjun Tembinus

25 km

40 menit

Kawasan Konservasi Samboja

50 km

1 jam


🔍 FAQ Seputar Wisata di IKN

Q: Apakah semua destinasi sudah dibuka umum?
A: Ya, sebagian besar sudah dibuka dan dikelola komunitas lokal. Namun, pastikan cek operasional terbaru terutama di lokasi konservasi.

Q: Apakah aman untuk keluarga dan anak-anak?
A: Sebagian besar aman, namun selalu awasi anak-anak terutama di lokasi alam terbuka seperti air terjun dan hutan.

Q: Apakah ada penginapan dekat destinasi?
A: Di Sepaku mulai tersedia homestay dan eco-lodge. Samarinda dan Balikpapan masih menjadi base ideal untuk akomodasi.


🌐 Penutup: IKN dan Masa Depan Wisata Nusantara

Menjelajahi wilayah sekitar IKN bukan hanya tentang melihat tempat, tapi juga meresapi semangat lokal dan menjaga kelestariannya. Dari hutan tropis hingga budaya Dayak yang masih hidup, kawasan ini menyimpan banyak cerita yang siap dijelajahi.

Jangan ragu untuk menjadikan perjalanan ini sebagai bagian dari eksplorasi wisata yang lebih bermakna—bukan sekadar kunjungan, tapi perjalanan menuju pemahaman akan Nusantara yang sesungguhnya.