vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh
Bookmark

Cerita di Balik 10 Wisata Malang yang Bikin Susah Move On

1. Kampung Warna-Warni Jodipan: Antara Seni dan Harapan

Di balik deretan rumah warna-warni yang tampak ceria, Kampung Jodipan menyimpan kisah menarik. Awalnya kawasan ini merupakan pemukiman kumuh. Namun, melalui sentuhan kreativitas mahasiswa, tempat ini disulap jadi destinasi urban art yang estetik.

Saat saya berjalan di gang-gang sempit Jodipan, setiap sudut seperti galeri terbuka: mural, lukisan 3D, hingga jembatan kaca yang menghubungkan dua kampung. Pengunjung dari Bandung yang saya temui mengaku, “Saya ke sini karena lihat di TikTok, tapi ternyata vibes-nya jauh lebih magis dari yang terlihat di kamera!”


Wisata


2. Coban Rais: Damai di Tengah Hutan

Berada di kaki Gunung Panderman, Coban Rais menawarkan suasana alami yang menenangkan. Selain air terjunnya, wisatawan juga bisa berfoto di spot kekinian seperti ayunan langit dan gardu pandang bunga.

Saya datang sekitar pukul 08.00, kabut masih turun perlahan. Duduk di bawah air terjun, saya bertemu keluarga dari Surabaya yang memilih Coban Rais karena ingin suasana sepi. “Jatim Park seru, tapi Coban Rais itu healing,” ujar mereka.

Ini jadi bukti bahwa wisata Malang tak selalu soal wahana, tapi juga tentang ketenangan dan koneksi dengan alam.


3. Jatim Park 2: Petualangan Keluarga Tanpa Batas

Bagi yang berlibur bersama anak, Jatim Park 2 adalah pilihan sempurna. Taman ini menggabungkan Batu Secret Zoo dan Museum Satwa, membuat anak-anak belajar sambil bermain.

Saya sempat mengantre bersama keluarga dari Makassar yang datang untuk ketiga kalinya. Sang ibu berkata, “Kami ke Malang cuma buat Jatim Park. Anak saya sampai hafal letak harimau putih di kebun binatangnya!”


4. Taman Langit Gunung Banyak: Negeri di Atas Awan

Jika kamu ingin merasakan suasana dongeng, Taman Langit jawabannya. Spot-spot foto di taman ini didesain menyerupai negeri khayalan: ranjang rumput, patung peri, dan jembatan kayu melayang di atas awan.

Saya mencoba tidur sejenak di ranjang rumput buatan. Hangatnya sinar matahari dan aroma pinus membuat waktu terasa melambat. Momen itu terasa seperti pelarian kecil dari dunia nyata.


5. Alun-Alun Batu: Simpel Tapi Memikat

Alun-alun bukan hanya tempat bersantai, tapi juga ruang interaksi sosial. Di malam hari, lampu warna-warni dan wahana bianglala jadi daya tarik tersendiri.

Saya sempat duduk bareng remaja lokal yang sedang makan ketan susu. “Ini tempat kita ngadem, Mas. Gratis tapi memorable,” ucap mereka.


6. Florawisata San Terra: Serasa di Eropa

Berjalan di antara bangunan bergaya Belanda dan Korea Selatan, saya seolah lupa bahwa ini masih di Batu. Florawisata San Terra menawarkan keindahan bunga warna-warni dan spot foto yang instagramable.

Saya berbincang dengan pasangan muda yang baru saja foto prewedding di sana. “Ini tempat murah meriah tapi hasilnya estetik banget,” katanya sambil menunjukkan fotonya dengan background rumah bergaya Dutch.


7. Pantai Balekambang: Tanah Lot-nya Jawa Timur

Pantai ini memang terkenal karena pura yang berdiri di atas batu karang mirip Tanah Lot Bali. Tapi pengalaman saya ke sini bukan hanya tentang pemandangan.

Saya sempat bantu bapak-bapak nelayan menarik jaring ikan di pagi hari. Mereka bercerita tentang pasang surut pengunjung dan bagaimana mereka kini menjual hasil tangkapan ke warung sekitar.

Wisata

8. Selecta: Taman Bunga Legendaris

Sudah ada sejak zaman Belanda, Taman Selecta tetap jadi favorit keluarga. Kebun bunga, kolam renang, dan taman bermain jadi daya tarik utamanya.

Saya bertemu sekelompok kakek-nenek dari Blitar yang bilang: “Kami ke sini sejak tahun 80-an. Nostalgia!” Suara tawa mereka saat naik sepeda air masih membekas di ingatan saya.


9. Bukit Kuneer: Negeri Teh yang Mempesona

Bukit Kuneer adalah kebun teh yang instagramable dan sejuk. Dengan jembatan kayu panjang yang melintasi hamparan daun teh, tempat ini cocok untuk pencinta alam dan fotografi.

Saya sempat ikut tur kecil bareng petani teh. Mereka menjelaskan proses panen, fermentasi, hingga pengepakan. Rasanya seperti field trip sekolah yang menyenangkan.


10. Museum Angkut: Perjalanan Melintasi Waktu

Terakhir, jangan lupakan Museum Angkut. Tempat ini bukan sekadar galeri kendaraan, tapi juga perjalanan lintas era dan budaya.

Di sana saya melihat anak kecil terkagum-kagum dengan mobil Presiden Soekarno. Ayahnya berkata, “Ini bukan sekadar mobil tua, tapi saksi sejarah bangsa.”


Penutup: Bukan Sekadar Tempat, Tapi Cerita

Malang menyimpan lebih dari sekadar lokasi foto atau spot viral. Setiap sudutnya adalah cerita. Setiap tempat memiliki jiwa—dan ketika kamu menjelajahinya, kamu akan membawa pulang lebih dari sekadar gambar. Kamu akan pulang dengan cerita yang sulit dilupakan.

Jika kamu sedang merencanakan liburan, jangan lupa cek panduan lengkap seputar wisata lainnya untuk menemukan inspirasi dan petualangan baru di setiap perjalananmu.